Search this site
Embedded Files
  • Nakyuu Obzervant
  • Akashic Records
  • Gallery Terrace
    • Art Works
    • Animation
    • Doodles
  • Info & Contact
 
  • Nakyuu Obzervant
  • Akashic Records
  • Gallery Terrace
    • Art Works
    • Animation
    • Doodles
  • Info & Contact
  • More
    • Nakyuu Obzervant
    • Akashic Records
    • Gallery Terrace
      • Art Works
      • Animation
      • Doodles
    • Info & Contact

Akashic Record >> Kehidupan Damai Kita Bersama >> Chapter 6

Prev

Chapter 6

Cahaya mentari masuk melalui jendela menyilaukan pandanganku. Rasa kantuk ini masih menghantui jadi biarkan aku tidur sejenak… Tapi, seakan ada perasaan janggal yang mencoba membangunkan tidur ku. Hmmm…!


“Oh, benar! Hari ini masuk sekolah!!”


Senin, 8 Januari. Berakhirnya liburan tahun baru. Merasa dua minggu ini berlalu sangat cepat, aku terbangun dengan perasaan bercampur aduk tidak mengerti apa alasan pihak sekolah sangat ketat jika bersangkutan jadwal liburan.


Mengambil kalung di meja, aku bergegas menuju ke kamar mandi dan seraya menoleh ke pintu kamarnya yang masih tertutup. Ugh benar, aku perlu memperbaiki jadwal jam tidur ku agar tidak berpengaruh buruk kepadanya.


Perlahan menuruni tangga, suara langkah kaki ku seakan langsung menghantam kesunyian. Mengingat baru kemarin sampai kemari, aku berharap tidak mengganggu tidurnya dan bergegas masuk ke kamar mandi.


Guhh~ Dingin~


Sembari menyikat gigi, aku memandangi wajahku yang tampak sangat berantakan melalui cermin. Ah! Lupa jika komputerku belum dimatikan, aku bergegas membasuh wajah dan keluar tanpa mengeringkan rambut…


Sejenak terhenti memandang ke arah dapur, aku berpikir masih ada sedikit waktu yang tersisa untuk memanaskan nasi dan beberapa makanan cepat jadi. Dari pada komputer ku yang masih menyala, aku lebih mengkhawatirkannya jika ku tinggal begitu saja. Karena itu ku pikir menyiapkan sedikit makanan untuknya bukanlah masalah besar, iya aku masih bisa lewat jalan belakang jika terlambat.


Masuk ke dalam kamar, aku menyadari bahwa komputerku telah dimatikan. Hmm, tidak terlalu peduli dengan itu aku bergegas mengenakan seragam dan memasukan barang lainnya ke dalam tas.


Sedikit merapikan kemeja putih ke dalam celana biru dongker, aku menuruni tangga dengan hati-hati. Sepasang sepatu sudah tersusun rapi di depan pintu? Itu merupakan sepatuku…


Tanpa pikir panjang langsung memasang sepatu, aku menoleh ke dalam kesunyian rumah. Makanan sudah ada, kunci cadangan sudah ku taruh, harusnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi. Tapi


Kadang setelah berpikir seperti ini, pasti akan ada hal yang tertinggal…



Kehidupan Damai Kita Bersama


Lagu kebangsaan telah berakhir.


Bergegas melompat masuk lewat pagar belakang, aku menghindari satpam dan melewati setiap anak tangga menuju kelas, hanya untuk mengetahui bahwa gurunya belum datang ke kelas. Kan jan- jadi sia-sia rasanya aku panik berangkat ke sekolah.


Dengan santai berjalan menuju barisan belakang aku melihat satu bangku kosong di depan temanku, oh, melihat sekeliling aku menyadari bahwa beberapa orang juga belum masuk apa karena mereka masih ingin menikmati liburan sedikit lebih lama.


Tampaknya kelas hari ini sedang ramai membicarakan RoF huh, itu tidak mengejutkan dengan bagaimana gamenya benar-benar memenuhi ekspektasi para pemainnya dengan mudah. 


Hoaam~ Mengantuknya.


“Hey bagaimana jika kita menaikan guild rank kita malam ini?”

“Apa kau sudah melihat official sitenya?”

“Aku mencoba mempelajari skill berkuda, katanya mereka menemukan bug.”

“Berbicara mengenai bug, apa kau sudah melihat video yang bagikan padamu tadi pagi?!”

“Ku pikir…”


Sepertinya hari ini aku akan memilih untuk tidur-


“Stsss~ Stsss~ Jun…!”


Yang benar saja, mataku sudah sangat mengantuk sekarang. Karena alasan tertentu aku tidak mau membuat masalah dengannya, meski malas aku membalikan badan dan menoleh ke arahnya. Padahal aku hanya ingin tidur hari ini.


“Hah…?”


“Hah! Ngajak ribut kah!! Lihat ini…” 


Ah itu dia, wajah itu sungguh menakutkan. 


Sudah kuduga berurusan dengannya adalah pilihan yang buruk, liha apa? Seperti mencari sesuatu, sebuah ponsel keluar entah dari mana. Tunggu bukankah kita tidak boleh membawa ponsel ke sekolah, apa yang sebenarnya…! W-Wah?!


“1,2 juta view?! Wew!! Meski aku sendiri terkejut dengan angkanya, tapi Mei… Bukankah kita dilarang membawa ponsel ke sekolah…?” Sedikit bingung, jelas rasa kantuk ku seketika menghilang setelah melihat ini.


“Itu tidaklah penting sekarang! Jadi beritahu aku, bagaimana bisa kau menyelesaikan dungeon dengan tingkat kesulitan tinggi di level serendah itu! Dan menemukan bug1!! Secara bersamaan?!”


“Eee, keberuntungan pemula…?”


“Jawab aku dengan serius!”


“Aduh. Aduh.”


Kenapa selalu aku yang kena…


“Bukankah kau bilang akan membuat support karakter?!”


“Aduh, hentikan… Semi-support lebih tepatnya.”


“Hhh, jadi apa karena movement set dagger yang memang sebagus itu? Meski aku tidak menyangka bahwa quickscoping bisa di gunakan dalam game ini, tapi ada apa dengan kecepatan reaksi mu itu?!”


Ah, aku mengerti. Mengingat kembali sikap yang seperti ini, aku bisa langsung menebak bahwa Mei langsung mengambil senjata kesukaannya dan bergegas pergi menjelajah tanpa pikir panjang untuk mencoba senjata lainnya…


“Kenapa kau melihat ku seperti itu hah?!”


“Biar kutebak, kau mengambil gauntlet dan langsung pergi leveling tanpa mencoba senjata lainnya benar? Lupakan. Jadi sudah level berapa kau sekarang?”


“Hah? Aku level 11, tapi bukankah itu hal yang wajar. Kau tau sendiri jika aku-”


“Sedang melakukan livestream…” Menyentilnya di dahi, aku memotong perkataannya “...dan tidak ingin membuang waktu ku bersenang-senang hanya untuk kegiatan yang membosankan seperti ‘mengeksplorasi sistem’ kan?”


“Apa kau benar-benar minta dipukul?!” Kau sudah memukulku. “Sudah ku bilang berkali-kali, berhentilah menyela perkataan ku! Jadi… Kenapa kau belum menjawab pesan ku? Nickname mu masih Hannin bukan? Apa aku salah kirim…”


“Ah. Notifikasi pesan itu… Aa, aku keturon(ketiduran)…”


Menatap heran dengan penuh emosi, aku tau dia ingin memukulku saat ini. Padahal baru satu minggu kami tidak bertemu, tapi sudah lama aku tidak melihat pemandangan ini.

 

“Ahaha, maaf maaf! Jadi, apa kau sudah menemukan cara mendirikan guild?”


“Hhh. Mengenai hal itu, karena dalam RoF kita sudah termasuk ke dalam guild petualang. Jadi mereka mengganti sebutannya menjadi semacam family atau sejenisnya dan aku masih tidak mengerti, jadi kita bilang Clan saja. Masalahnya.”


“...?”


“Aku lagi menunggu Rima…”


“Huh, bukankah kita sudah sepakat pergi ke benua yang berbeda?!”


“Tunggu-tunggu, apa kau tau bahwa persyaratannya itu sangat sulit! Lalu karena Rima bilang belum sempat bermain tadi malam, jadi aku mengajaknya untuk membantu ku. Begitu…”


“Pada akhirnya dua benua kah, ya sebenarnya tidak masalah mengingat Rima juga baru mencoba bermain video game. Oh suruh dia untuk membuat karakter healer, jadi aku bisa fokus dalam bagian buff dan debuff bagaimana?”


“Ide bagus! Tapi…”


“Tapi…?”


“Kemana Amat sama Rima?”


Oh benar juga, dari tadi aku belum melihat mereka berdua sama sekali dalam keramaian kelas hari ini. Tunggu… dari tadi? Aku segera menoleh ke arah jam dinding yang terpampang di depan kelas.


Pukul 07.45.


“Yess!! Jam kosong nih! Waktunya tidur…”


“Oh, kau benar-”


*clack* Saat itu juga pintu kelas terbuka, seorang guru laki-laki dengan sweater coklat dibalik seragam dinasnya dengan santai memasuki ruangan menggenggam laptop di pergelangan tangannya. Keramaian tadi seketika menjadi hening, dan bersamaan dengan suara langkah kakinya kepulan asap rokok mengikutinya.


Berpikir untuk tidur selama jam pelajaran berlangsung, suara langkah kaki yang datang bersama pak guru seketika menghentikan ku. Seketika itu juga, rasa kantuk ini langsung menghilang…


“Hoam~ Selamat pagi semua, perkenalkan. Kita hari ini kedatangan murid pindahan baru. Umm… anu siapa, silahkan perkenalkan dirimu.”


“Ica, panggil saja Ica.”



Side Note

1Bug
: disini mengacu pada kesalahan sistem yang tidak di inginkan oleh pengembang atau tidak di sengaja. Anda bisa menukar "Error" dan tidak mengubah artinya. 

Prev

Kolom Komentar

Created by Nakyuu Obzervant © 2024. All rights reserved.

Google Sites
Report abuse
Google Sites
Report abuse