Search this site
Embedded Files
  • Nakyuu Obzervant
  • Akashic Records
  • Gallery Terrace
    • Art Works
    • Animation
    • Doodles
  • Info & Contact
 
  • Nakyuu Obzervant
  • Akashic Records
  • Gallery Terrace
    • Art Works
    • Animation
    • Doodles
  • Info & Contact
  • More
    • Nakyuu Obzervant
    • Akashic Records
    • Gallery Terrace
      • Art Works
      • Animation
      • Doodles
    • Info & Contact

Akashic Record >> Kehidupan Damai Kita Bersama >> Chapter 5

Prev

Next

Chapter 5

Gadis itu bisa tersenyum?


“Ahaha~ Hanya ingin, kah…” 


Gelak tawa ku mendengar kalimat sederhana yang datang darinya, benar sederhana. Karena terlalu banyak memikirkan hal yang memusingkan, aku jadi lupa bahwa jawabannya bisa saja sangat dekat dari apa yang sedang di kita cari.


Pada akhirnya disinilah aku berakhir. Di hadapan gadis kecil yang menggemaskan aku menyambut lembut senyumannya dan mengelus lembut kepalanya. Kami tertawa bersama.


“Onii-sama…”


“Iya?”


“Acii menang!”


Heh. Permintaan pembasmian telah selesai, aku membunuh sekitar dua puluh delapan musuh yang berarti tujuh puluh lainnya dimusnahkan olehnya. Mau bagaimana lagi, pada dasarnya ini memanglah pertarungan satu sisi.


“Ya, ini kemenangan mu!”


“Onii-sama tolong hentikan, rambut ku akan jadi berantakan.”


“Bukankah kau mau tidur? Jangan ikut begadang seperti ku, akan tidak baik jika jadi kebiasan. Mengerti?”


“Hum~”


“Tolong sekalian matikan lampu di bawah setelah selesai menggunakan kamar mandi, maaf merepotkanmu.”


“Baiklah, selamat malam Onii-sama…”


Selamat malam kah, kapan terakhir kali aku mendengarkan kata itu. Dalam momen itu, aku membiarkan sedikit waktu berlalu dalam keheningan. Cukup sementara, iya aku merasa senang.


“Selamat malam.”


ping![ Player Acii has logged out ]



Kehidupan Damai Kita Bersama


Telah mengabaikan papan notifikasi, aku membuka kembali keterangan quest dan melihat kontribusi ku yang hanya berhasil membunuh tiga puluh dua saja. Fitur ini cukup bagus, jadi kita pemain yang sedang bermain bersama tim akan langsung tau siapa yang paling berkontribusi dalam pertarungan. 


Jumlah buruan, serangan yang diberikan, kerusakan yang diterima, hingga jumlah dukungan dalam suatu quest atau pertarungan. Masalahnya mereka tidak memberikan exp1 sama sekali dari penyelesaian sebuah quest.


Membuat leveling, [ Hannin Lv. 2 ] dalam game ini sungguh sangat sulit. Selain memaksa pemain untuk terus menantang kesulitan yang lebih tinggi, cara mendapatkan exp paling efisien hanyalah.


[ Skeleton Knight Lv. 18 ]

[ Skeleton Knight Lv. 19 ]


Dengan membunuh musuh dengan perbedaan level yang jauh lebih tinggi daripada karakter mu sendiri, ugh padahal satu skeleton biasa dengan perbedaan level sedikit bisa membunuhku dalam tiga sampai empat tebasan.


Menutup papan status, “Heh, waktunya leveling sedikit!” aku langsung menerjang masuk seakan tidak peduli dengan yang namanya kematian. Di mata kami, mereka hanyalah exp berjalan.


Sambil terus masuk semakin dalam, aku sedikit terusik dengan [ Conditions has fulfilled! ] papan notifikasi yang secara tiba-tiba muncul di tengah pertarungan. Jadi aku bergegas mencari tempat aman, bisa mengerti kemana arah dari informasi ini.


Dan benar saja, setelah membaca keterangannya aku jelas diminta untuk menutup dungeon ini, sama seperti dalam buku. Apa kau bercanda, bahkan regu pahlawan kesulitan untuk menutup sebuah dungeon dan kitapemain) di minta untuk menutupnya.


Hanya karena sudah berada di dalam sini selama beberapa jam tanpa mati dan telah membunuh tulang belulang dalam jumlah tertentu, sebuah quest tersembunyi muncul? Ah tunggu, jika ini merupakan salah satu gameplay loop dalam desain gamenya.


Maka [ World Story 0.007% ] aku bisa menebak, bahwa ini pasti juga ada hubungannya dengan perkataan penulisnya mengenai ‘pemainlah yang menentukan kemana akhir dari cerita’ dalam game ini berjalan.


Sejenak terdiam di hadapan gerbang raksasa, aku perlahan membukanya. Hanya sedikit merinding, karena fakta bahwa sekarang ini masihlah di awal permainan membuat ku semakin tidak sabar ingin mengetahui ada apa di balik pintu ini.


Bersamaan dengan terbukanya arena pertarungan.


Suara musik tiba-tiba terdengar, melangkah masuk ke dalam realita yang berbeda seketika debuff ping![ Terror ] dan ping![ Fear ] langsung mencekik. Sial. Ini sesuai dengan deskripsi dalam buku.


Itu bukanlah lagi monster atau bahkan layak disebut sebagai makhluk hidup, hanya entitas yang menjadi bukti dari neraka berjalan. Sebuah mimpi buruk yang tidak bisa dikenali, perwujudan dari akhir buruk(bad ending) itu sendiri.


 Mereka dikenal dengan, ███(end) entitas.


[ Lv. ??? ]


"Ayolah ada apa dengan tiga tanda tanya di atas kepalanya itu, aku paham jika ini adalah pertarungan boss melawan penjaga dungeon tapi kenapa tidak ada indikator darah sama sekali-"


[ Jump ]


Omong kosong Dragon Nest1 macam apa ini, stomp kah? Di sambut dengan mekanisme familiar lainnya aku tersenyum, mulai mengharapkan pertarungan yang menarik. Mengerti bahwa injakan kaki itu hanya serangan pembuka! 


Dalam kedipan mata makhluk ini sudah berada di hadapanku. 


Tebasan datang dari atas.


Menghindarinya adalah hal yang mudah, [ Weapon Switch ] bergegas mencoba langsung melancarkan serangan balasan.  Tapi sebelum belati ku sampai. Sekilas, satu pergelangan tangan itu sudah melepaskan genggamannya dari pedang panjang itu!


*parry

*parry

*parry


*-93


Sang penjaga mengamuk, daripada terkejut bahwa belati ini sanggup menangkis pedang panjang miliknya. Aku tidak menduga bahwa sang penjaga bisa menunda serangannya di hit terakhir, sialan.


Menyadari aku sedang menghadapi bahaya nyata, segera ku pulihkan kembali health point yang menghilang dengan tiga potion sekaligus. Tch, menyisakan ku dengan dua potion sebagai pegangan dan harapan terakhir.


[ Dash ]


*4

*2

*5


*parry


Kurang tepat jika dibilang kami 'saling bertukar' serangan. Mungkin karena setiap serangan yang dilancarkan terbilang cukup lambat, aku mencoba untuk menganalisa pola pergerakannya sembari terus.


*2

*2

*4

*3


Memberikan kerusakan secara sepihak.


Tebasan datang dari kanan, di lanjut dengan tendangan tanpa kerussakan. Sang penjaga melompat mundur untuk melebarkan jaraknya. [ Weapon Switch ] Tidak ingin melepaskan satupun kesempatan, aku mulai menembakinya dengan anak panah yang tersisa.


*1

*1

*1


[ Dash ]


(!)


Sampai sebuah indikasi serangan tiba-tiba muncul di atas kepala karakter ku, rentetan tebasan terbang ke arah ku dan memaksaku untuk terus berlari. Jadi karena itu sang penjaga mengambil jarak. Jika terus seperti ini, staminaku akan habis sebelum serangannya berakhir.


[ Dash ] 


(!)

(!)

(!)


Masuk menuju rentetan serangan yang datang, aku berhasil mendekat tapi. Cih, sang penjaga hanya berdiri disana dan memandang ke bawah. Kesal dengan itu aku menodongkan busur ini tepat ke arah wajahnya.


Makan anak panah ku!


~miss


“Huh?!”


Terkejut bahwa dirinya bisa menghindari serangan ku, [ Weapon Switch ] [ Change Stance ] giliran ku mengambil jarak dengan kombinasi serangan mundur sebelum tebasannya datang kepadaku.


~miss


[ Weapon Switch ]


~miss

~miss

*1


Benar saja, bahwa sekarang sang penjaga mulai bisa menghindar sebagian dari serangan yang datang. Tampaknya kekhawatiran ku mengenai konten ini mungkin menjadi tidak akan menarik, rasanya sia-sia. Jadi coba hindari yang satu ini!


*3

*3


Dengan masuk mode membidik, dan segera kembali tepat setelah masuk mode membidik. Ini merupakan teknik yang cukup dikenal dalam game FPS2, sebagai mantan penembak jitu aku memberikannya salam hangat tepat di wajahnya. 


Iya. Quickscoping3.


*3

*3

(!)

*3


(!)

(!)


“Haha bersabarlah, aku masih menyimpan satu trik lainnya untuk mu!”


(!)

(!)

(!)


[ Dash ] [ Weapon Switch ]


*2

~miss

~miss

*6


Segera mendekat sebelum animasi dari serangan jauh berakhir, aku mulai merasa sesuatu yang janggal. Tidak ingin mengganggu fokus, aku terus menyerang dan menghindari setiap serangan yang tidak berhenti berdatangan.


(!)

(!)

(!)


Angka serangan telah sepenuhnya ku abaikan, sesekali mengambil jarak untuk menembakan anak panah. Beberapa serangan baru terus bermunculan, dan aku mulai kehabisan persediaan anak panah.


Entah sudah berapa lama pertarungan telah berlangsung.


Mata ku mulai terasa perih. 


Menyadari ada yang berbeda. 


Dalam momen singkat tersebut...


*-43

*-29


Serangannya sekali lagi berhasil mengenai ku.


Tebasan datang semakin cepat!


Sekali lagi menerjang masuk dan mengabaikan bahaya, aku mencari celah dalam pola serangan yang mulai bervariasi. Suara indah akibat benturan dari tangkisan sempurna menjadi pacuan adrenalin, bahkan meskipun itu hanya sedikit celah dalam frame singkat.


Kami pemain. Memanfaatkan setiap kesempatan yang bisa ditemukan, satu dua goresan selama masih bisa dipulihkan maka kesempatan menang tidaklah sepenuhnya kosong. 


Begitulah cara kami bermain selama ini, sekilas “...apakah Nii-sama sekarang bersenang-senang?” perkataannya waktu itu muncul dalam benak ku. Mengingatkan ku bahwa gadis kecil itu sekarang akan menjadi bagian dari kami.


“Bagus! Memang seperti inilah seharusnya pertarungan boss itu!!”


Dentuman keras yang terus terdengar seakan memompa jantung, beriringan dengan boss musik yang semakin meriah. Momentum pertarungan sepenuhnya berubah menjadi kekacauan abstrak, sesekali waktu seakan terasa begitu lambat, dan.


*parry Tatapan kami saling bertemu!


Pertanyaan atas berapa lama lagi ini akan berlangsung mulai tidak relevan, dan hanya menumpuk kegelisahan! Hembusan angin dari setiap tebasan yang datang terus menekan mundur, dengan cepat mengincar titik butanya dan terus menyerang!


Lagi

Lagi

Lagi

Lagi

Lagi

...


Cukup fokus menyerang!!


Itu merupakan sebuah situasi dimana keringat perlahan menetes jatuh, jantung seakan berdetak dug! sangat cepat, dan matamu hanya menatap pada satu tujuan nyata di hadapan mu!! Seakan tubuh ini sudah menjadi satu dengan karakter…


Entah bagaimana aku malah teringat kembali dengan senyumannya dug! dug!, [ Dash ] sekali lagi dug! aku menerjang masuk. Tidak peduli itu kegelisahan, ketakutan, teror, atau bahkan ███(end) yang sekarang berada di hadapan ku. dug! Saat ini.


Aku tersenyum!


dug! dug! Tempo musik seakan mengirim ketegangan yang semakin intens, suara dentuman logam yang saling bertumbukan sudah terdengar layaknya sebuah detak jantung dug! yang hidup! Setiap tebasan dug! yang berhasil ku tangkis, bergetar hebat merusak area pertarungan dan dug! merombak realita!


Tapi apa peduliku dug! dengan semua itu, benar. Apa salahnya jika aku menghabiskan waktu kosong ku dengan bermain. Apa salahnya dug! dug! jika semua ini hanya sekedar menyenangkan, dan untuk terakhir kali dug! suara keras dentuman senjata terdengar.


“Hanya ingin, bermain…?” 

“Iya hanya ingin!”


Sekedar saling melebarkan jarak, jeda singkat dalam keheningan yang terjadi seakan berbisik lembut memberitahu sudah waktunya mengakhiri pertarungan panjang ini!! 


*-98!


Menerjang secara bersamaan, aku menerima langsung tebasan yang datang "Kau ingat? Jika aku masih menyimpan satu trik lagi untuk mengakhiri ini dengan meriah!" dan sekarang berhadapan setara di depan ███(end) aku menunggu.


*parry

*parry

*parry


*parry!


Memanfaatkan jeda animasi tanpa langsung melakukan counter dan langsung menyerang- [ Dash ] menyerang lag- [ Dash ] menyera- [ Dash ] terus begitu sampai bar stamina ku habis!!!


Bukankah aku sudah mengatakan, beginilah cara kami pemain bermain menantang hal mustahil dan menang dengan memanfaatkan semua yang ada sebelum diperbaiki pada update berikutnya. Termasuk animation cancel4 pada serangan, khekeke!! Lalu sentuhan akhir, di atas hidangan penutup.


*counter!


ping![ - Entity Vanished - ]


ping![ Your weapon has been destroyed ] 


ping![ You’ve level up 3 >>> 8 ]


BEH!! Dua jam leveling aku hanya naik tiga level, dan ketika aku melawan musuh yang sulitnya minta ampun langsung naik 5 digit?! Sistem leveling ini benar-benar kejam sekali.


Melelahkan, sungguh melelahkan. Tidak bisa ku membayangkan pertarungan berikutnya yang akan datang, aku bahkan belum menggunakan sistem skillnya sama sekali. Akan seberapa rumit pertarungan berikutnya...


Benar. Ini bukan waktunya beristirahat.


Jelas bukan karena rekaman ku yang perlu di cut dan edit dari beberapa jam bermain, tapi… "Looting dulu lah!!" Ah, sudah lama aku tidak merasakan sesenang ini ketika musuh menjatuhkan dropnya secara langsung.



*   *   *



Bersama kesunyian malam, mata ku mencoba sekuat tenaga untuk tetap terjaga dan menyelesaikan proses editing. Entah bagaimana, aku baru tersadar jika ada pesan masuk setelah keluar dari permainan. 


Tapi karena sakin lelahnya, aku langsung berbaring lemas di atas kasur tepat setelah selesai mengunggah videonya dan meninggalkan komputerku menyala…






*ping




*ping



*ping

*ping


*ping

*ping

*ping

*ping

*ping

*ping



Side Note

1©Eyedentity Games

2FPS
First-Person Shooter

3Quickscoping
: biasanya mengacu pada teknik dalam permainan FPS Multiplayer dimana penembak jitu membidik dengan sangat cepat dari jarak dekat/jauh untuk mendaratkan kematian seketika pada musuh (one-hit-kill)

4Animation cancel
: tindakan menggunakan segala bentuk input untuk menginterupsi suatu animasi aksi bergerak/menyerang/sebagainya untuk segera mengeksekusi aksi lainnya.

Prev

Next

Kolom Komentar

Created by Nakyuu Obzervant © 2024. All rights reserved.

Google Sites
Report abuse
Google Sites
Report abuse