Akashic Record >> Kehidupan Damai Kita Bersama >> Chapter 4
[ South: Camps of old Barracks | Dungeon ]
*2
*2
Di tengah kekacauan yang terjadi, deretan angka serangan serangan saling bertumpukan sekedar menjadi informasi sederhana untuk para pemain. Sesimpel bahwa itu mengenai, atau tidak mengenai musuhnya.
Saling menjaga punggung masing-masing, kami mengamati kematian yang terus saja merangkak keluar dan menempatkan kami dalam situasi yang bisa di bilang kurang bagus.
“Rapalkan mantra AoE1 ke jalan sebelah sana, kita akan lari dari sini!”
Di tengah ketegangan itu Acii mengangguk mengerti dan menyiapkan sebuah mantra sihir, langsung bisa memahami perintahku seakan membaca apa yang sedang kupikirkan. Firasatku benar, memang bagus mengajaknya bermain bersama.
Tidak ingin kalah dari skor miliknya, [ Weapon Switch ] aku menatap balik di ke arah kematian dan mengganti senjataku dari busur menjadi belati. Menerjang masuk ke dalam kerumunan kerangka, adrenalinku terpacu dengan cepat.
*1
*1
*3
~Miss
Berhasil menghindari serangan terakhir ku, seketika tebasan datang dari atas seolah ingin menanamkan rasa takut. Menghindari serangannya [ Dash ] kami bertatapan dengan canggung, jadi ku balas dengan mengukir senyuman ke dalam rahangnya.
*1
*6 Critical!
[ Kill Skeleton 29/100 ]
Hanya dengan menggabungkan dua mekanisme dasar, ditambah bar stamina yang sudah menjadi ciri khas game sejenis ini. Entah mengapa mereka berhasil membuat sistem pertarungan dalam gamenya menjadi sangat, luar biasa.
Sekedar menekan tombol serangan ringan bersamaan arah pergerakan mundur, maka karakter akan menginjak musuh dan memberikan serangan cepat sambil melompat mundur untuk melebarkan jarak.
Tapi akan berbeda, jika menggunakan serangan berat.
*2
Karakter akan melakukan sweep untuk menjatuhkan musuh, yang jadi masalah adalah input dan output dari setiap serangan itu berbeda. Serang maju lalu langsung menekan serangan berat pada frame animasi yang tepat maka karakter bukannya menyerang melainkan melompat mundur, iya output serangan akhrinya akan jelas sekali berbeda.
Ini tidak lain merupakan sistem yang sering di temukan pada fighting game.
“Onii-sama, dua datang dari arah jam tiga!”
“Oh, tampaknya dua skor gratis datang dengan sendirinya…”
Lalu ditambah dengan mekanisme yang paling menyenangkan, [ Change Stance ] maka selama bisa memperhitungkan penggunaan stamina dan melakukan serangan seefektif mungkin. Ini sedikit mengingatkanku dengan Nioh2.
*parry
*7 Counter!
Pertarungan yang sulit pun hanyalah batasan dalam pengambilan keputusan pemain itu sendiri, mengesankan. Bahkan aku bisa menendang tubuh musuh yang terjatuh ke arah musuh lainnya, sekedar memberikan sedikit celah untuk menyerang.
[ Dash ]
*2
*1
*4
“Dengan ini, maka empat skor lainnya untuk Hannin-” Suara ledakan datang dari arah belakang, seketika memotong ucapan ku. Mantra AoE yang sederhana meledakan musuh, jika digunakan dengan baik bisa memberikan berbagai peluang.
[ Kill Skeleton 38/100 ]
Serangannya tadi membentuk kepulan asap dan menghalangi pandangan musuh, memberikan ku sedikit kesempatan untuk bisa mengejar Acii. Bergegas kami pergi meninggalkan tempat itu selagi pandangan musuh sedang teralihkan.
“Lima skor lainnya untuk Acii…”
Sembari menatapku dengan wajahnya yang datar, aku hanya bisa membalasnya dengan sedikit tersenyum karena sekarang diriku sudah mengerti. Sebagai kakak yang baik kita hanya mencoba mengalah, sekedar untuk kebahagiaan adik kecil.
Kehidupan Damai Kita Bersama
“Jadi kenapa Onii-sama tidak menggunakan skill sama sekali?”
“Heh,” tidak ingin menyombongkan diri. “Bahkan tanpa skill sekalipun Acii masih tidak bisa mengalahkan skor ku kan?” Kesal mendengar perkataan ku, dwarf kecil ini seketika langsung menendang kaki ku dengan keras.
Mencoba mengelus lembut kepalanya sebagai tanda permintaan maaf, dwarf kecil membalasnya dengan tak acuh membuang wajahnya. Itu menggemaskan. Hampir membuatku lupa, bahwa kami berada dalam dungeon.
Siapa sangka mereka tidak menyediakan save point ataupun safe area sama sekali dalam game sulit seperti ini, berarti hal terburuk yang bisa terjadi jika karakter kami mati adalah langsung kembali ke kota.
Karena itu kami memutuskan untuk berhenti sejenak, sembari membiarkan health point karakter kami terisi kembali dan beristirahat sejenak. Tangan ku sedikit bosan, dari tadi hanya bermain mengotak atik rambutnya yang lembut.
“Apa ada sesuatu di wajah ku…?”
“Tidak ada.” Ucapku sembari menahan tawa melihat wajahnya saat ini. Tapi suara benturan belulang dan armor kokoh terdengar mendekat dari kejauhan, toleh kami ke arah kerangka yang berdatangan.
“Onii-sama…”
“Hem aku mengerti! Jadi cobalah untuk menyalip skor ku kali ini.”
“...!"
Hanya dari melihatnya, aku bisa langsung mengetahui tatapan itu. Bukan sekedar ingin menang, tapi emosi dari rasa “tidak ingin kalah” dalam hal sesuatu itu sekilas mengingatkan ku pada diriku yang dulu.
Mendadak, [ Apakah menurutmu bermain itu membuang waktu…? ] teringat dengan sebuah pertanyaan yang sempat mengganjal. Membuat perhatian ku sedikit teralihkan, tebasan cepat datang dari depan. Ah.
*21 Critical!
“Kenapa Onii-sama melamun di tengah pertarungan?” Cukup satu pukulan dari gada- maksudku tongkat sihirnya, Acii bisa langsung membuat kerangka ini rata dengan tanah dan, tidak menyadari bahwa kerangka lainnya telah mendekat.
*parry
*8 Counter!
*2 Counter!
“Nah Acii, bisakah aku bertanya sesuatu…”
Dalam sekejap rentetan bola api terbang melewati ku sekedar memberikan kami sedikit waktu, aku mengambil posisi bertahan [ Change Stance ] setelah menyadari musuh datang dari dua arah dan segera memikirkan langkah selanjutnya.
“Iya…?”
“Apa alasan mu, bermain sebuah video game?”
“Uh, alasan?”
“Iya. Untuk sekarang simpan mana mu, gunakan peledak setelah menghindari serangan kerangka dan arahkan ke persimpangan di depan. Ayo!” Musuh di belakang lebih sedikit dibandingkan yang sedang mengejar kami, jadi.
*parry
Sepersekian detik setelah aku menangkis kerangka pertama, Acii segera berlari sebelum musuhnya bisa menyerang dan menyimpan [ Dash ] untuk menghindari serangan dari kerangka lainnya. Tombol bergerak maju dan kiri lalu serangan berat.
*1
*3
Maka aku bisa langsung mendekati musuh tanpa menggunakan dash, kerangka lainnya mendekat. Dan, *4 cukup ku tendang jatuh jadi [ Dash ] aku bisa langsung mengikuti di belakang Acii.
Meski di hadapan kami banyak kerangka yang menghadang, tapi “Boom!” ledakan dari item mungkin tidak lagi efektif pada level musuh yang terlalu tinggi namun itu sudah lebih dari cukup untuk menggoyahkan mereka sebentar dan memberikan kami celah.
“Tapi sebelum itu, apakah Onii-sama sekarang bersenang-senang?”
“Hah…? Ah, tentu! Iya aku bersenang-senang, ada apa dengan itu?” Tidaklah tepat pikir ku, mungkin, karena dirinya di sini aku bisa bersenang-senang. Atau hanya karena game ini yang menyenangkan, heh, mungkin juga keduanya.
“Jadi apakah itu saja tidak cukup?”
“Hah…?” Dibuat bingung, aku tanpa sengaja menginjak jebakan “Oh sial! Lari, bergegas lari dari sini!!” Tidak bisa fokus dengan apa yang sedang terjadi, aku masih tidak mengerti dengan apa yang Acii katakan.
*1
*3
[ Change Stance ]
“Apa salahnya dengan, hanya bersenang-senang.”
*3
*2
*7 critical!
“Apa salahnya jika sekedar mengisi waktu kosong.” Kerangka yang datang semakin sedikit, selain menghindari serangan yang datang aku mencoba untuk mendengarkan apa yang Acii katakan. Jujur saja.
Bahwa semua apa yang diucapkan olehnya tadi itu ada benarnya, mungkin karena aku hanya menghabiskan hidupku dengan bermain. Itu menjadi keambiguan yang jelas apa adanya. Meski begitu, *21 Critical! game ini memang hebat bisa membuat para penyihir melakukan one-hit ko bukan dengan sihir tapi serangan fisik semata-
[ Kill Skeleton 100/100 ]
“Jadi apa salahnya jika aku, hanya ingin bermain!” Dengan ini permintaan pembasmian terselesaikan, ping![ Quest Clear! ] tapi sekali lagi tanpa alasan yang jelas aku menatap lurus ke arahnya dan mengabaikan papan notifikasi.
“Hanya ingin, bermain…?”
Tanya ku, dengan pelan berbicara ke arahnya.
“Iya hanya ingin!”
Saat ini…
Gadis itu, tersenyum.
Side Note
1(AoE) Area of Effect
: dalam video game mengacu pada mantra/kemampuan/serangan yang bekerja pada area tertentu dan bukan diarahkan pada satu target saja.
Kolom Komentar